Kimia Medisinal 11

Xenobiotik adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan zat kimia yang asing bagi kehidupan hewan dan dengan demikian mencakup contoh-contoh seperti konstituen tanaman, obat-obatan, pestisida, kosmetik, perasa, wewangian, bahan tambahan makanan, bahan kimia industri dan polutan lingkungan. 

Diperkirakan manusia terpapar 1-3 juta xenobiotik selama hidupnya 

( 1). Sebagian besar bahan kimia yang mendapatkan akses ke tubuh melalui diet, udara, air minum, pemberian obat, dan pilihan gaya hidup, menjalani berbagai proses detoksifikasi yang secara umum membuatnya kurang beracun, lebih polar, dan mudah dikeluarkan. Reaksi detoksifikasi pada hewan tingkat rendah juga dapat berdampak pada kesehatan manusia. Detoksifikasi yang tidak lengkap pada organisme dalam rantai makanan dapat menentukan tingkat paparan manusia terhadap racun lingkungan, misalnya microcystins hepatotoksik dari pertumbuhan alga 

( 2 ) dan mikotoksin yang tertelan oleh spesies pertanian 

( 3 ). Sementara prinsip umum detoksifikasi xenobiotik telah dijelaskan sejak lama 

( 4 ), juga diakui bahwa metabolisme xenobiotik dapat mengubah sifat farmakologis obat 

(4 , 5 ) atau bahkan mengaktifkan bahan kimia lembam menjadi spesies yang reaktif secara biologis 

( 6 ). Selain itu, obat kemoterapi kanker stilboestrol difosfat 

( 7 ) dan siklofosfamid 

( 8 ) adalah yang pertama dirancang khusus untuk menjalani metabolisme dan aktivasi xenobiotik dalam tubuh manusia untuk menghasilkan spesies yang aktif secara farmakologis. Jelas, penting untuk memahami aspek kualitatif dan kuantitatif dari metabolisme xenobiotik pada manusia dan spesies yang lebih rendah untuk mendapatkan wawasan tentang aspek mekanistik dari profil toksisitas

 Link materi pertemuan 11 = https://youtu.be/0ph8ocep4uk